Welcome to my blog :)

rss

Minggu, 12 Desember 2010

Bayi dengan Kelamin Ganda

Sahabat bidancare, saya mendapatkan satu berita yang perlu mendapat perhatian kita bersama. Mengapa? Masalah penentuan jenis kelamin merupakan hal yang sangat sensitif dan harus berdasarkan beberapa dasar pemeriksaan yang melibatkan berbagai disiplin ilmu terkait agar di kemudian hari tidak terjadi kasus yang tidak kita inginkan. Beberapa dokter yang perlu dilibatkan antara lain dokter pediatrik ( spesialis anak) , dokter ahli endokrinologi ( hormon ), dan dokter bedah , lalu pendampingan perkembangan mental dalam pengawasan seorang psikolog anak .

Baru – baru ini kita telah mendengar tentang kasus Alterina hofan yang masuk penjara karena dituduh melakukan penipuan dan pemalsuan identitas jenis kelamin. Sementara itu Alterina sendiri merasa bahwa dia adalah laki – laki tulen. Menurut medis memang persoalan penentuan jenis kelamin ini merupakan satu hal yang sangat penting serta menyangkut masa depan seseorang. Sebagai bidan saya pernah menolong persalinan dengan masalah penentuan jenis kelamin. Dalam hal ini kita sangat hati – hati. Jika perlu dilakukan penundaan sampai diagnosa medis dapat ditegakkan melalui beberapa pemeriksaan dan observasi masa tumbuh kembang.

Pada jaman dulu kelamin ganda disebut hermafrodit, dan sekarang diganti dengan diagnosa genetalia ambigus. Hal ini berkaitan erat dengan proses pembentukan organ alat kelamin pada masa embrional ( pertumbuhan mudigah ) dan organogenesis ( pembentukan organ ). Hiperplasia kelenjar adrenal kongenital merupakan salah satu topik yang sangat menarik dan erat kaitannya dengan kejadian genetalia ambigus. ( sumber ; Buku ajar endokrinologi 2010 )

Dalam artikel selanjutnya kita akan mewawancarai seorang dokter ahli endokrinologi yang kebetulan menjadi konsultan bidancare. Berikut ini saya tampilkan sebuah cuplikan berita dari kompas Jawa timur tanggal 5 Mei kemarin, yang memberitakan tentang seorang bayi dengan kelamin ganda.

Bayi yang baru berusia 18 hari, Rouf Fadilah Alby, harus menunggu kepastian jenis kelaminnya. Putra pasangan Dwi Teguh Supriyono, dan Wahyuni, warga desa wates kecamatan Panekan, Magetan Jawa Timur ini memiliki kelamin ganda. Dari hasil pemeriksaan tim medis di antara testis dan penis bayi ini ada lubang vagina. Dan buang air kecil tidak melalui ujung penis tetapi melalui lubang mirip vagina itu. Untuk memastikan jenis kelamin tersebut maka tim medis menyarankan agar bayi dioperasi di urologi RSUD dr Soedono Madiun. Operasi akan dilakukan setelah bayi berusia 6 bulan.

Mengenai operasi kelamin diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Sementara ini pembuatan akte kelahiran ditunda menunggu kepastian jennis kelamin. Orang tua bayi berharap bayi berjenis kelamin laki – laki. Dia berharap ada perhatian dari Pemkab Magetan untuk membiayai operasi tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar