Welcome to my blog :)

rss

Selasa, 19 April 2011

Ketulusan Cinta

mencintai dan Dicintai adalah aktifitas cinta yang paling utama..

setiap orang ingin dicintai dengan ketulusan dan kesetiaan…, ego akan muncul ketika cinta harus memiliki…

ketika Cinta bertepuk sebelah tangan,…

ketika Cinta menghanyutkan kehidupan…

ketika cinta terhianati dengan perselingkuhan…

Ketika cinta tak lagi membawa kebahagiaan….

ketika cinta masih Harapan….

itulah Cinta yang terselubung ego, kehendak, dan nafsu…. yang berujung penyesalan Cinta….

ketika Cinta Saling Menerima kekurangan dan kelebihan…..

ketika Cinta saling Mengerti…..

Ketika Cinta saling Menyadari….

ketika cinta memberi harapan…

Ketika Cinta saling Menerima…..

Ketika Cinta hadir penuh ketulusan…

Ketika Cinta saling Berbagi suka maupun duka….

itulah Cinta sejati dengan Kasih sayang dan ketulusan…, yang berujung Kebahagiaan Cinta..

Cintailah tanpa menyakiti..,! cinta tak pernah menyakiti…

ego dan kehendak yang menyakiti diri dengan alasan cinta…

sadarilah antara ego dengan Cinta…

Indahnya bercinta pada kondisi dan keadaan yang tepat,…

Ganguan-ganguan pada ibu hamil

1. Kencing manis
Ibu hamil dicurigai kencing manis jika bertubuh gemuk, berasal dari keluarga dengan riwayat kencing manis, mengeluh sering haus terus, banyak berkemih, dan merasa lapar terus. Ibu hamil dengan kencing manis akan melahirkan anak yang lebih besar dari normal. Seberapa bisa, kencing manis ibu hamil terkontrol agar tidak berpengaruh buruk terhadap anak yang dikandung. Pertolongan khusus perlu diberikan untuk bayi yang dilahirkan dari ibu yang kencing manis.

2. Ibu hamil dengan infeksi
Ibu hamil dengan demam tinggi dan berlangsung lebih dari 3 hari harus dipikirkan kemungkinan terjadi infeksi. Apa pun penyebab infeksinya, tidak menyehatkan bagi janin yang dikandung. Dokter perlu memeriksa kalau-kalau infeksinya berefek buruk terhadap anak.

3. Kejang-kejang
Ibu hamil dengan kejang-kejang tidak boleh dianggap enteng. Kejang-kejang sendiri bisa disebabkan oleh infeksi selaput otak (meningitis), atau pada otak sendiri (encephalitis). Namun, paling sering disebabkan oleh penyakit eclampsia seperti sudah dibahas di atas. Jangan tunda pergi ke dokter, sebab setiap kejang-kejang harus dianggap keadaan yang serius.

4. Keluar darah dan lendir dari liang rahim
Keluar darah dari liang rahim pada masa kehamilan kurang dari 28 minggu atau 7 bulan, kemungkinan terjadi keguguran. Ancaman keguguran yang masih awal dapat dibendung dengan perawatan khusus, agar janin selamat sampai cukup bulan. Namun akan gagal mempertahankan kehamilan jika perdarahan telanjur banyak dan berlebihan.

Keluar darah pada kehamilan yang lebih tua, kemungkinan ada gangguan pada air-ari. Keluar darah dapat disertai rasa nyeri mulas melilit di perut bawah, bisa juga tidak. Keluarnya darah dengan rasa nyeri disertai keluarnya lendir, apalagi jika sampai keluar air ketuban (menyerupai air seni), tergolong keadaan gawat darurat kehamilan. Ibu harus segera dilarikan ke rumah sakit, mencegah seberapa mungkin dalam 24 jam kehamilan masih dapat dipertahankan.

5. Kehamilan terganggu
Jika pada kehamilan muda (6-10 minggu) atau kurang dari dua setengah bulan keluar perdarahan dari liang rahim, disertai nyeri, mulas melilit di perut bawah, selain kemungkinan keguguran, dapat juga sebab kehamilan yang terganggu (KET atau Kehamilan Ektopik Terganggu).

Normalnya, kehamilan tumbuh di dalam rongga rahim. Namun, tidak demikian dengan kehamilan yang tersasar ke tempat tumbuh yang lain. Kehamilan di luar rahim disebut kehamilan ektopik (ectopic pregnancy), yang dapat terjadi di saluran telur, indung telur, atau di mana saja di luar rahim. Kehamilan di luar rahim dapat saja selamat sampai kehamilan cukup bulan, namun lebih sering mengalami gangguan. Jika kehamilan yang tersasar sampai terganggu, terpaksa anak harus dikeluarkan kendati belum cukup bulan.

6. Keluar darah setelah kehamilan 28 minggu
Jika keluar darah setelah kehamilan 28 minggu atau 7 bulan, kemungkinan ada gangguan pada ari-ari. Kalau bukan luruhnya ari-ari dari perlekatannya pada dinding rahim (solutio placentae), kemungkinan lain adalah mengelupasnya sebagian tepi ari-ari dari dinding rahim lantaran lokasi perlekatannya berada di sekitar mulut rahim (placentae praevia). Keduanya tergolong gawat darurat yang memerlukan pertolongan rumah sakit segera.

7. Keluar cairan ketuban
Ketuban atau bungkus bayi dalam kandungan tidak boleh pecah sebelum tiba waktunya persalinan. Jika sampai pecah, berarti cairan ketuban akan tumpah keluar dari liang rahim, dan anak yang seharusnya terlindung steril di dalamnya terancam bahaya tercemar oleh bibit penyakit dari dunia luar. Keadaan ini disebut Ketuban Pecah Dini (KPD), yakni keluar cairan menyerupai air seni tapi tak berbau pesing, sebelum merasa mulas-mulas tanda awal persalinan.

Adakalanya, cairan ketuban tidak bening lagi, melainkan sudah kehijau-hijauan, tanda sudah terinfeksi kuman dari luar. Infeksi cairan ketuban mengancam janin yang terbungkus di dalamnya. Ini pun tergolong gawat darurat. Janin perlu diselamatkan agar tidak sampai menderita infeksi di dalam kandungan ibunya.

Jumat, 14 Januari 2011

Partograf,.......

Partograf, ini sebuah bentuk form yang harus di isi selama persalinan berlangsung dan memiliki arti :

“Merupakan informasi klinik tentang kemajuan persalinan, asuhan, pengenalan penyulit dan membuat keputusan klinik”.

Beberapa yang harus diperhatikan didalam pencatatan dan obeservasi

a. Inpartu

b. Inisiasi dan lamanya persalinan

c. Perjalanan proses persalinan

d. Kondisi ibu dan janin

e. Asuhan dan asupan

f. Dugaan adanya penyulit

g. Diagnosis dan piƱatalaksanaan

Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah bahwa tujuan dilakukannnya Partograf adalah untuk membantu semua ibu didalam kala I persalinan, baik yang kemajuan persalinannya berjalan normal maupun abnormal.Sehingga menjadi sebuah bentuk informasi serta sebuah catatan laporan bagi ibu yang melahirkan.

Beberapa bentuk data didalam Partograf

o Informasi tentang ibu dan riwayat kehamilan/persalinan

o Kondisi janin

o Kemajuan persalinan

o Jam dan waktu

o Kontraksi uterus

o Obat – obatan dan cairan yang diberikan

o Kondisi ibu

o Asuhan, tatalaksana dan keputusan klinik

Catatan tentang air ketuban, hal ini harus tetap dan wajib peserta ketahui dan pahami didalam melakukan proses persalinan.Yakni :

o U : selaput ketuban Utuh

o J : selaput sudah pecah, cairan jernih

o M : selaput pecah, cairan dengan mekonium

o D : selaput pecah, cairan dengan darah

o K : selaput pecah, cairan tidak ada (kering)

Seorang dokter wajib mengisi patograf didalam menjalankan tugas sehingga Patograf ini tidak hanya ditujukan atau bentuk tanggung jawab pada ibu bidan saja. Selain itu lebih membantu sebagai bentuk catatan perkembangan persalinan pada semua ibu, sehingga dijadikan sebagai salah satu bentuk usaha membantu keselamatan pada ibu dan anak. Menjadi sebuah kesimpulan bahwa setiap bidan harus memiliki serta membuat Partograf ini baik di dalam klinik dan Puskesmas. Selain itu baik didalam awal melakukan pengisian Partograf diharapkan garis Partograf dimulai dengan dari garis waspada. Karena hal ini wajib untuk dilakukan diawal persalinan dan bukan di isi setelah persalinan.

Namun aku merasa sedikit kecewa sejenak karena beberapa dari peserta dijumpai ada yang masih melakukan kesalahan didalam menerapkannya. Bayangkan saja semua langkah tersebut ada 58 langkah hingga sampai kala I, II, III dan IV. Dimana disetiap tahapan tersebut tidak boleh dilupakan dan di lompati setiap urutannya. Karena dapat mengakibatkan sebuah hal yang fatal bagi keselamatan dan kesehatan bagi si ibu dan anak. Baik dari segi persiapan alat – alat yang digunakan dan harus diwajibkan didalam kondisi yang benar – benar bersih dan steril. Perlengkapan bidan seperti penutup kepala, celemek, sarung tangan karet, kacamata dan kebersihan tangan sebelum melakukan. Coba bayangkan, untuk kebersihan tangannya saja tidak boleh sembarangan karena cara membersihkan tangannya sebanyak 7 tahapan dengan gerakan yang berbeda sehingga setiap celah dan sudut hingga kuku bidan benar – benar didalam kondisi yang bersih dan steril. Setelah itu baru diperbolehkan untuk memimpin sebuah persalinan, kalau tidak bidan sudah menyalahi sebuah prosedur yang sudah ditetapkan. Karena pelatihan ini benar – benar sangat disiplin dan dipimpin langsung oleh petugas kesehatan dari Rumah Sakit Umum Cut yak Dhien Meulaboh.

Pemateri memberikan beberapa cara mencuci tangan secara efektif, yakni :

1. Menyapu tangan dengan menggunakan sabun sehat pada telapak tangan kanan dan kiri. (Kegiatan ini terus menerus dilakuakn secara berulang – ulang)

2. Menyapu pungggung tangan kanan di sapu dengan menggunakan telapak tangan kiri begitu pula dengan punggung tapak tangan kiri yang disapu dengan menggunakan telapak tangan kanan. (kegiatan ini diulang secara bergantian)

3. Telapak tangan kanan & kiri khusus sela – sela jari

4. Punggung jari dari tangan berlawanan (kiri dan kanan bergantian)

5. Putar ibu jari dalam telapak tangan yang berlawanan

6. Gosok ujung jari ditelapak tangan yang berlawanan, kanan dan kiri bergantian
sumber : http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2010/05/21/aceh-barat-melakukan-training-refresher-asuhan-persalinan-normal-apn/